Kampar - Belasan Mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mashasiswa Masyarakat dan Pemuda Kampar (AMMPER), Kamis (5/11/2020) menggelar aksi di bundaran rumah dinas Bupati Kampar di Bangkinang Kota.

Mereka menyampaikan 5 poin tuntutan yaitu, agar Dinkes Kampar melakukan transparansi anggaran terkait Covid-19. Meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus BOK kabupaten Kampar tahun 2017-2018.

Selanjutnya, meminta pernyataan Kepala Dinas Kesehatan atas penyerahan salah satu bidan di Puskesmas Kuok (dinonaktifkan) yang terkesan otoriter dan diduga menjadi korban sebagai penyumbang Covid-19 yangbternyata negatif.

Meminta aparat oenegak hukum menginvestigasi anggaran Covid-19 di Kampar yang diduga diselewengkan oleh oknum tertentu dan meminta Bupati Kampar untuk mencopot Dedi Sambudi sebagai Kadis Kesehatan.

"Jika tuntutan ini belum dikabulkan, kami akan terus melakukan aksi setiap minggu sampai tuntutan dikabulkan dengan massa aksi lima lipat," ucap koordinator aksi Miky Rinaldi.

Ia berharap, aksi dapat di dengar oleh aparat penegak hukum dan diproses sesuai aturan berlaku.

Mereka menenggarai, terjadi berbagai penyimpangan dalam pengelolaan dana BOK, apalagi Dedi Sambudi saat itu adalah PPTK sekaligus sekretaris di Dinas Kesehatan.

Makanya, kita minta agar kasus tersebut dilakukan penelusuran atau investigasi dan jabatan Dedi Sambudi sebagai Kadis Kesehatan dicopot. (Red)