PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap hasil produksi minyak dan gas (migas) dari Balok Rokan dapat meningkat dibawah pengelolaan PT Pertamina Hulu Rokan. Apalagi di masa kejayaannya, ladang minyak ini pernah berkontribusi menghasilkan produksi minyak bumi dengan capaian satu juta barel per hari.

"Pemprov Riau, pemerintah kabupaten/kota penghasil di Riau termasuk masyarakat berharap bagaimana produksi migas kita ini dapat meningkat dari pengelolaan saat ini. Kita tahu Blok Rokan ini pernah menghasilkan sampai satu juta barel per hari," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar pada acara pertemuan dengan PT Pertamina Hulu Rokan dalam rangka penyampaian rencana alih kelola wilayah kerja Rokan sekaligus realisasi bantuan masker, Rabu (11/11/2020) di Gedung Daerah, Pekanbaru.

"Mungkin Kalau sampai segitu (satu juta barel per hari) tidak bisa lagi, artinya pada masa produksi migas itu besar bisa saja, tapi kondisi sekarang, kita ingin lebih baik lagi kondisinya dari eksisting yang dikelola Chevron sekarang," tambah Gubri.

Sebab, kata Gubri, dengan meningkatkan produksi migas dari wilayah kerja Blok Rokan, akan berdampak positif terhadap pembangunan daerah.

"Tentunya bagi masyarakat Riau ini, semakin tinggi semakin bagus karena di situ ada uang untuk pembangunan daerah," kata Gubri.

Karena itu, lanjut orang nomor satu di Riau itu, pihaknya sangat mendukung dan berkomitmen agar produksi migas dari hasil perut "Bumi Lancang Kuning" ini bisa ditingkatkan.

"Malu rasanya kalau sudah kita percayakan kepada perusahaan nasional, tapi produksinya malah turun. Tentu kita tak ingin seperti itu, dan kita harus buktikan bahwa Pertamina lebih baik dari perusahaan asing," demikian Gubri. (MCR)