Hkindonesia.com:PTPN 5 Adalah  salah satu  Perusahaan milik BUMN yang mana Milik Negara, seharusnya dapat membantu meringankan Beban Masyarakat malah dia Menghancurkan Masa Depan Masyarakat Desa Gobah.

Ketua Kelompok Gapoktan tunas mandiri.Masrul Ali,Menceritakan persoalan mulanya masyarakat gobah Di janjikan oleh PTPN 5.

Awalnya,Pada Tahun 1999, Masyarakat Desa Gobah Berjuang mempertahankan lahan mereka yang di cleem PTPN5,yang masuk dalam lahan  inti pirtran sungai Pagar.Akhirnya perjuangan masyarakat Berhasil dengan adanya perundingan secara Baik-baik seketika itu.

Maka  Dengan Adanya perundingan dan kesepakatan   pada waktu tahun 1999,yang mana pihak PTPN bersedia membangun lahan masyarakat gobah,dengan polah KKPA(keredit koperasi primer untuk Anggota).dari kesepakatan tersebut,dengan berjalannya waktu pada tahun 2021,PTPN5 berjanji akan menanam 2000H lahan Masyarakat yang di jadikan pola KKPA.

Namun Yang terjadi sampai hari ini PTPN5 tidak dapat memenuhi seluruh janji tersebut.
PTPN5 sampai hari ini Hanya  menanam 380H.dan Masi ada sisa Sekitar 1620 H.yang belum di Tanam.

Dapat kita rincikan 380H.merwka bukan menanam sekaligus.namun di tanam dua tahap.tahap tanaman   pertama tahun 2001,seluas.100H.dan pada tahap kedua tahun 2003,seluas 280H. Total seluruhnya 380H.itu pun masih sangat minim dari Yang di harapkan.

padahal perjajian dari awal Pihak PTPN 5 Berjanji dalam kurun waktu 5 Tahun,Tanah 2000H Sudah siap di tanam.akan tetapi sampai hari ini PTPN5 tinggal janji.
Dan tidak terlihat ada niat baiknya untuk membayar hutang janji yang ia kibarkan waktu itu.

Kalau kita hitung lamanya perjian tersebut sudah 21 Tahun berlalu.Namu pihak PTPN 5,Tidak menepati janjinya kepada masyarakat.Sebut,Masrul Ali, Kepada HKindonesia.com Minggu 12/06/2022. di Desa Gobah.

sebagai masyarakat,Masrul Ali, Merasa kecewa dengan sikap PTPN 5 yang tidak menepati janjinya.malahan yang terjadi kelompok Tani menjadi beban Hutang Miliaran Rupiah karena ulah PTPN 5.yang tidak dapat menepati janjinya "menanam Sawit mereka".(redaksi HKI)