⋅ Galeri Foto ⋅ Advertorial
   
 
Perangi Peredaran Narkoba, Rektor Unindra: Kami Tes Urine Semua dan Bentuk Timsus!
Kamis, 22-06-2023 - 12:45:54 WIB
TERKAIT:
   
 

 


JAKARTA-- Dunia perguruan tinggi digemparkan dengan temuan brankas narkoba di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan. Keberadaan brankas yang sempat menyimpan 3 kg sabu-sabu itu ternyata melibatkan narapidana (napi).



Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam sempat mengecam kejadian ini dan meminta pelaku dihukum berat. Ia juga meminta para rektor seluruh Indonesia lebih waspada akan peredaran narkoba di kampus.
Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), Sumaryoto menilai apa yang terjadi di UNM menjadi pelajaran semua pihak, termasuk dirinya.


"Saya tidak ingin berkomentar (soal brankas narkoba UNM) karena itu rumah tangga orang lain, tapi paling tidak itu menjadi pembelajaran. Bahwa kita tidak boleh lalai, tidak boleh lengah, karena narkoba itu mengintip dari mana saja," kata Sumaryoto, Kamis (22/6), kepada wartawan.



Unindra sendiri, kata dia, terus berkomitmen untuk memerangi peredaran narkoba, khususnya di lingkungan kampus. Pihaknya memiliki berbagai cara guna mengatasi permasalahan itu. "Bicara narkoba adalah masalah nasional. Unindra secara konsisten mengikuti aturan. Dan juga secara mandiri melakukan tindakan-tindakan yang preventif," ujarnya.



Dia, mengungkapkan Unindra kerap melaksanakan tes urine secara berkala. Tes ini tidak hanya menyasar mahasiswa, tapi juga dosen dan pegawai kampus lainnya. Cara tersebut dinilai manjur.


"Maka alhamdulillah dengan cara begini, mahasiswa, pegawai, dosen juga mikir. Suatu ketika dia menggunakan dia kena sanksi. Itu saja," tandas Sumaryoto.



Tes urine tersebut merupakan program Unindra yang dilaksanakan secara rutin. Sebagai strategi, sasaran tes urine juga diacak. Cara ini pun dinilai efektif menekan penyalahgunaan barang haram tersebut.



"Dengan program berkala mereka (pengguna narkoba) mikir 'oh iya nanti dites lagi', dan disampel (diacak). Orang nggak tahu, tiba-tiba dites. Sebab bisa jadi ada penangkal. Jangan sampai kita kalah strategi dengan mereka. Karena pernah dipanggil gitu nggak datang, ya akhirnya dipanggil lagi. Terindikasi, serahkan BNN," papar Sumaryoto.



Selain berkala, Unindra juga terkadang melakukan tes urine secara keseluruhan. Perguruan tinggi juga memiliki tim khusus (timsus) yang melakukan pengawasan narkoba di Universitas. Tim ini bisa masuk dan menjangkau berbagai sudut kampus.



"Yang penting jangan bocor. Ini kan timnya khusus. Tim untuk pengawasan narkoba itu khusus. Bahkan orang lain tidak tahu. Kami punya cara mencoba untuk OTT segala macam, di samping tes berkala," papar Sumaryoto.



"Solusi dari persoalan ini adalah pengawasan harus dilaksanakan secara intensif," sambungnya.



Adapun untuk sanksi bagi pelanggar aturan ini, kata Sumaryoto, paling berat adalah dikeluarkan dari kampus. Selain tentunya diproses secara hukum pidana.



"Sanksi paling ringan peringatan keras. Di semua level. Ikuti peraturan dari pemerintah saja. Tapi kalau sudah berat sedikit ya diberhentikan. Diberhentikan hanya administratif, tapi hukuman narkobanya ada di kepolisian," papar Sumaryoto.



"Kita nggak mau melindungi yang gitu-gitu, namanya kejahatan kok," tandas pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini. (dade)




 
Berita Lainnya :
  • Perangi Peredaran Narkoba, Rektor Unindra: Kami Tes Urine Semua dan Bentuk Timsus!
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Bappeda Kampar Gelar FKP Ranwal RKPD 2024
     
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Sumatera
    + Jabar
    + Riau
    + Infrastruktur
     
     

     

     
    + Ekbis
    + Cityzen
    + Siaran Pers
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 HKindonesia.com - Harian Kita Indonesia - Membangun untuk Indonesia, all rights reserved