Pekanbaru - Dalam waktu dekat, Perhimpunan Mahasiswa Progresif Riau (PMPR) akan menggelar unjuk rasa di kantor Kejaksaan Tinggi Riau. Hal itu sebagai bentuk protes terhadap gagalnya proyek SPAM Air Bersih di Desa Sorek Satu, Kec. Pangkalan Kuras, Pelalawan.

Demikian disampaikan pengurus PMPR Rahmad saat berbincang dengan wartawan, Senin malam 18 Maret 2024 di Teko Kopi, Pekanbaru.

"Kita minta Ade Rahmat Putra dan lain-lain bertanggung jawab penuh atas gagalnya proyek SPAM Air Bersih di Sorek Satu tahun 2021 lalu sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh warga alias mubazir anggaran" ujar Rahmad.

Ia menduga, proyek yang menelan 3,8 M APBD Pelalawan itu dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan menjadi sasaran empuk korupsi terkhusus di lingkup PUPR Pelalawan. "Data-data yang kami rangkum, diantaranya banyak pipa yang tidak mengalir air, ada yang airnya mengalir namun jorok kadang bercampur pasir dan sampah. Apa tidak bahaya untuk kesehatan ?" Sesal Rahmad.

Dengan tegas, PMPR meminta Kejati Riau untuk memanggil Kabid Air Minum dan PLP Dinas PUPR Pelalawan Ade Rahmat Putra diduga dalang dari gagalnya proyek tersebut dan diduga bermain di proyek-proyek SPAM lain nya. "Terlebih, di masa itu tahun 2021 Ade Rahmat Putra pernah menjabat Kasi Pembangunan dan Pengembangan SPAM di Bidang Air Minum PLPP PUPR Pelalawan" kata Rahmad.

Hal senada disampaikan Amat Pembina PMPR. Pihaknya tak segan meminta Ade Rahmat Putra untuk mundur dari kursi Kabid Air Minum dan PLP apabila tidak mampu bertanggung jawab dan merevitalisasi Proyek Perluasan SPAM Sorek Satu Tahun 2021 lalu.

"Data-data ada di kita, nanti akan tebar saat Demo di Kejati, termasuk saksi-saksi" tutupnya.

(Rls PMPR)