⋅ Galeri Foto ⋅ Advertorial
   
 
Aktivis Perempuan Kohati Kota Banjar Komitmen Bersama Dinkes Perangi DBD
Jumat, 29-03-2024 - 15:14:09 WIB
TERKAIT:
   
 

 


Munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar, makin hari makin meningkat secara signifikan, dan menuai beberapa korban.


Berdasarkan dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar sampai 24 maret 2024 kemarin telah menyentuh angka 72 kasus dengan jumlah kematian 2 orang.


"Saat ini Kota Banjar menyentuh 72 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia," kata kabid pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P), Dinkes Dr. Ika Rika Rohantika, Kamis (28/3/2023).


Dr. Ika menyampaikan total kasus DBD ditemukan dari 4 Kecamatan Kota Banjar, Jawa Barat, paling banyak kasus DBD berada di Kecamatan Langgensari sebanyak 39 kasus.


"Kami menemukan paling panyak dari 4 Kecamatan terdapat di Langgensari, ada 39 kasus orang, lalu di Kecamatan Banjar ada 17 orang, Kecamatan Pataruman ada 17 orang, dan Kecamatan Purwaharja 4 orang," menurut Dr. Ika saat berdiskusi di sekretariat HMI Kota Banjar.


Dari berbagai kasus DBD di Kota Banjar, menuai berbagai sorotan sejumlah organisasi mahasiswa, salah satunya muncul dari salah satu aktivis perempuan Korps-HMI-Wati (Kohati) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar.


Ketua Umum Kohati HMI Cabang Kota Banjar Resi Septianingsih melakukan diskusi dengan perwakilan salah satu Dinkes bagian P2P Dr. Ika, guna mencari formulasi bersama untuk perangi DBD.


"Kami sebagai salah satu oraganisasi keperempuanan siap mendorong Dinkes Kota Banjar dalam menangani kasus DBD yang saat ini menjadi momok pada masyarakat," kata dia.


Resi juga mengajak kepada semua elemen masyarakat, mahasiswa dan semua yang peduli untuk Kota Banjar bebas dari kasus DBD, supaya selalu bersiaga tetap menerapkan pola hidup 3M. Ia juga mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya mengingatkan untuk bersama-sama memerangi DBD.


"Kami mengajak massyarakat dan yang paling terdekat para kader Kohati HMI Banjar, untuk tetap melakukan pola hidup 3M," ujarnya.


Ia juga mengatakan gejala bagi orang yang terjangkit kasus DBD diantaranya, demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Lalu untuk kasus yang lebih parahnya terjadi pendarahan hebat dan syok yang dapat membahayakan nyawa.


"Kami meyampaikan hasil dari diskusi bareng Dinkes Kota Banjar, kepada masyarakat dan orang-orang terdekat di tubuh Kohati, untuk memeriksakan ke puskesmas terdekat, jika mengalami gejala-gejala tersebut," menurut dia.


Resi juga menegaskan, bahwa Kohati HMI Kota Banjar berkomitmen dalam membaantu memerangi kasus DBD yang terjadi saat ini.


"Kami berkomitmen untuk mengingatkan kepada masyarakat di Kota Banjar, untuk selalu tetap menjaga 3M dan priksakana segera ke puskesmas terdekat, jika terdapat gejala-gejalanya," ujarnya.


Ia juga mengajak kepada semua elemen masyarakat, tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, organisasi mahasiswa dan semua yang peduli terhadap Kota Banjar untuk sama-sama memerangi kasus DBD saat ini.


"Kami berharap dengan adanya berbagai pihak yang sama-sama memerangi kasus DBD di Kota Banjar, kasus tersebut akan cepat teratasi," pungkasnya.***




 
Berita Lainnya :
  • Aktivis Perempuan Kohati Kota Banjar Komitmen Bersama Dinkes Perangi DBD
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Bappeda Kampar Gelar FKP Ranwal RKPD 2024
     
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Sumatera
    + Jabar
    + Riau
    + Infrastruktur
     
     

     

     
    + Ekbis
    + Cityzen
    + Siaran Pers
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 HKindonesia.com - Harian Kita Indonesia - Membangun untuk Indonesia, all rights reserved